Rabu, 06 Januari 2010

Doa lunas utang

Saat puasa Ramadhan, saat di mana segala doa dijabah Allah. Ayo, berdoa, berdoa, dan berdoa. Kalo mau lebih ampuh lagi, doa dimunajatkan setelah seluruh hajat dan persoalan dibawa dalam shalat hajat. Berikut ini berita menyenangkan buat saudara-saudara yang punya hutang. Jika hutang itu masih terbawa di Ramadhan ini, berbahagialah. Sebab jika doa dikabul Allah, maka setelah Ramadhan, akan lunas tuh hutang. Insya Allah.
Berikut ini ada hadits cakep. Dari Anas bin Maalik beliau bercerita bahwa Rasulullah bersabda: Maukah engkau aku ajarkan dengan sesuatu yang jika dibaca, hutang sebesar gunung uhud bisa dibayarkan Allah? Rasul kemudian melanjutkan, bacalah qulillaahumma maalikal mulk... Qs. 3: 26. 'an Anas bin Maalik qoola, qoola Rosuuluwloohi shol'am alaa u'allimuka bikalimaatin yad'uu bihii law kaana 'alaika mitsla jabali uhudin dainan la-addawloohu 'anka.
Berdasar hadits ini, saya kadang memakainya sebagai riyadhah. Saya shalat hajat dengan membaca ayat 26 surah 'Aaali 'Imroon ini sebagai bacaan shalat setelah faatihah. Share ini ke jamaah ya. Bagus lagi jika dilakukan saat shalat malam. Shalat hajat dilakukannya di saat qiyaamullail... Yang sudah witir saat tarawih, ga apa-apa shalat lagi. Witir lagi saja setelahnya. Ok, doa bi doa ya. Lakukan ini sampe datang pertolongan Allah. Yang sabar, yang istiqamah, tanpa ngeluh, dan jangan banyak bertanya kapan lunasnya. Lakukan saja, shalat saja, doa saja. Selebihnya ikutin aliran air mengalir. Saatnya ditagih, ya hadepin. Saatnya diomelin dan dicaci maki, ya dengerin dan terimain dengan ikhlas. Sementara, berdoa juga sama Allah agar dikasih ikhtiar yang bisa membuat hutang-hutang itu lunas. Dan insya Allah semua ikhtiar langit dan bumi kita, jadi ibadah hingga lunas itu hutang. Amin.
Hingga satu cermin hancur berkeping-keping, dan bahkan diinjak-injak, disapu sama orang serpihannya, lalu dibuang, ditumpuk sama sampah-sampah yang lain, Allah tetap punya Kuasa untuk membangun itu serpihan jadi kaca cermin yang utuh lagi.
Bahkan ia kelak lebih bersih, lebih terang, dan lebih bercahaya. Dan itulah kehidupan kita.
Biarlah ia hancur dengan Kehendak-Nya. Ga apa-apa. Asal kita tahu bahwa semua itu adalah Kehendak-Nya, kita minta saja agar Allah menjaga hati kita untuk tetap percaya pada-Nya, tetap bersemangat hidup, tetap mau berjuang keras memelihara ibadah dengan tauhid yang sempurna bersandar dan bergantung pada-Nya, dan tetap percaya bahwa Allah betul-betul akan menolong kita. Innamaa amruhuu idzaa arooda syai-an ay yaquulu lahuu KUN FAYAKUUN...
"Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya".
Di hadits qudsi yang lain Allah menyatakan:
"Barangsiapa yang tidak bersyukur atas nikmatKu, tidak bersabar atas bala yang Kutimpakan, dan ridho terhadap keputusanKu, keluarlah dari langitKu dan carilah Tuhan selain diriKu".
Mudah-mudahan semua jamaah dalam kondisi sebaik-baiknya mental dan fisik menghadapi Ujian Kenaikan Tingkat Kehidupan. Sebab sejatinya, tidak ada ujian kecuali buat naik kelas.
Ketika gelisah menyerang, atau badan terasa sakit, layak dicoba sebagai berikut:

Rileks kan pikiran dan badan.
Lakukan peregangan lwt shalat yg sempurna, dan curahkan perhatian bhw kita sdg konsul sama Allah, berhadapan seperti berhadap-hadapan dengan dokter, konsultan, psikiatris, ustadz. Sampe terasa nyata dan hangatnya kasih sayang Allah.
Pas ruku dan sujud, dibuat lama, hingga seluruh otot-otot bergerak ke satu titik yang paling terasa sakit, menjadi beban, dan dianggap sebagai pusatnya. Kalo terasanya di hati, ya kirim segala energi ke hati.
Berdoa sepenuh hati, dan baca al Qur'an. Sesungguhnya doa dan membaca al Qur'an, akan menenangkan hati dan menjadi obat segala obat.
"Hai hamba-Ku, apabila kamu hidupkan malammu untuk-Ku dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut ilmu-Ku,maka kamu termasuk salah seorang dari pembesar hamba-Ku.Barang siapa telah memelihara zikir-Ku karena kebiasaan dirinya,berarti dia telah membuat suatu perjanjian untuk keselamatan dirinya kepada-Ku".
(Hadits Qudsi)
"Sungguh,kadang-kadang terlintas dihatiku suatu persoalan yg sulit untuk aku pahami,maka aku beristighfar kepada Allah,sehingga dadaku menjadi lapang dan persoalan itu terpecahkan. Terkadang aku berada di pasar,Masjid,atau sekolah,hal itu tidak menghalangiku untuk mengucapkan istighfar,hingga aku memperoleh apa yg aku inginkan."
(Ibnu Taimiyyah)

Salam, Yusuf Mansyur




Bahaya Orang yang Enggan Melunasi Hutangnya
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal

Alhamdulillahi robbil 'alamin. Allahumma sholli 'ala nabiyyina Muhammad, wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Risalah kali ini adalah lanjutan dari risalah sebelumnya. Pada risalah sebelumnya, kami telah menjelaskan mengenai keutamaan orang yang memberi pinjaman, keutamaan memberi tenggang waktu pelunasan dan keutamaan orang yang membebaskan sebagian atau keseluruhan hutangnya. Pada risalah kali ini agar terjadi keseimbangan pembahasan, kami akan menjelaskan beberapa hal mengenai bahaya orang yang enggan melunasi hutangnya. Semoga bermanfaat.
Keutamaan Orang yang Terbebas dari Hutang
Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (mencuri hasil rampasan perang sebelum dibagikan), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga." (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah membawakan hadits ini pada Bab "Peringatan keras mengenai hutang."
Mati Dalam Keadaan Masih Membawa Hutang, Kebaikannya Sebagai Ganti
Dari Ibnu 'Umar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab "Peringatan keras mengenai hutang."
Itulah keadaan orang yang mati dalam keadaan masih membawa hutang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil dari pahala kebaikannya. Itulah yang terjadi ketika hari kiamat karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham untuk melunasi hutang tersebut.
Urusan Orang yang Berhutang Masih Menggantung
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya." (HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman Shohih wa Dho'if Sunan At Tirmidzi)
Al 'Iroqiy mengatakan, "Urusannya masih menggantung, tidak ada hukuman baginya yaitu tidak bisa ditentukan apakah dia selamat ataukah binasa, sampai dilihat bahwa hutangnya tersebut lunas atau tidak." (Tuhfatul Ahwadzi, 3/142)
Orang yang Berniat Tidak Mau Melunasi Hutang Akan Dihukumi Sebagai Pencuri
Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri." (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
Al Munawi mengatakan, "Orang seperti ini akan dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka." (Faidul Qodir, 3/181)
Ibnu Majah membawakan hadits di atas pada Bab "Barangsiapa berhutang dan berniat tidak ingin melunasinya."
Ibnu Majah juga membawakan riwayat lainnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengambil harta manusia, lalu dia berniat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya." (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Di antara maksud hadits ini adalah barangsiapa yang mengambil harta manusia melalui jalan hutang, lalu dia berniat tidak ingin mengembalikan hutang tersebut, maka Allah pun akan menghancurkannya. Ya Allah, lindungilah kami dari banyak berhutang dan enggan untuk melunasinya.
Masih Ada Hutang, Enggan Disholati
Dari Salamah bin Al Akwa' radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:
Kami duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu didatangkanlah satu jenazah. Lalu beliau bertanya, "Apakah dia memiliki hutang?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak ada." Lalu beliau mengatakan, "Apakah dia meninggalkan sesuatu?". Lantas mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak." Lalu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menyolati jenazah tersebut.
Kemudian didatangkanlah jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah shalatkanlah dia!" Lalu beliau bertanya, "Apakah dia memiliki hutang?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Iya." Lalu beliau mengatakan, "Apakah dia meninggalkan sesuatu?" Lantas mereka (para sahabat) menjawab, "Ada, sebanyak 3 dinar." Lalu beliau mensholati jenazah tersebut.
Kemudian didatangkan lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, "Shalatkanlah dia!" Beliau bertanya, "Apakah dia meningalkan sesuatu?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak ada." Lalu beliau bertanya, "Apakah dia memiliki hutang?" Mereka menjawab, "Ada tiga dinar." Beliau berkata, "Shalatkanlah sahabat kalian ini." Lantas Abu Qotadah berkata, "Wahai Rasulullah, shalatkanlah dia. Biar aku saja yang menanggung hutangnya." Kemudian beliau pun menyolatinya." (HR. Bukhari no. 2289)
Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid
Dari 'Abdillah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang." (HR. Muslim no. 1886). Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir: "Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?" Karena ingatlah hutang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Sering Berlindung dari Berhutang Ketika Shalat Bukhari membawakan dalam kitab shohihnya pada Bab "Siapa yang berlindung dari hutang". Lalu beliau rahimahullah membawakan hadits dari 'Urwah, dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berdo'a di akhir shalat (sebelum salam): ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang)."
Lalu ada yang berkata kepada beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, "Kenapa yang engkau sering meminta perlindungan adalah dalam masalah hutang?" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari." (HR. Bukhari no. 2397)
Al Muhallab mengatakan, "Dalam hadits ini terdapat dalil tentang wajibnya memotong segala perantara yang menuju pada kemungkaran. Yang menunjukkan hal ini adalah do'a Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berlindung dari hutang dan hutang sendiri dapat mengantarkan pada dusta." (Syarh Ibnu Baththol, 12/37)
Adapun hutang yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berlindung darinya adalah tiga bentuk hutang:
[1] Hutang yang dibelanjakan untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah dan dia tidak memiliki jalan keluar untuk melunasi hutang tersebut.
[2] Berhutang bukan pada hal yang terlarang, namun dia tidak memiliki cara untuk melunasinya. Orang seperti ini sama saja menghancurkan harta saudaranya.
[3] Berhutang namun dia berniat tidak akan melunasinya. Orang seperti ini berarti telah bermaksiat kepada Rabbnya.
Orang-orang semacam inilah yang apabila berhutang lalu berjanji ingin melunasinya, namun dia mengingkari janji tersebut. Dan orang-orang semacam inilah yang ketika berkata (membuat janji) akan mendustakan janji tersebut. (Syarh Ibnu Baththol, 12/38)
Itulah sikap jelek orang yang berhutang sering berbohong dan berdusta. Semoga kita dijauhkan dari sikap jelek ini.
Kenapa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sering berlindung dari hutang ketika shalat?
Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa'id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia."
Inilah do'a yang seharusnya kita amalkan agar terlindung dari hutang: ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).
Berbahagialah Orang yang Berniat Melunasi Hutangnya
Ibnu Majah dalam sunannya membawakan dalam Bab "Siapa saja yang memiliki hutang dan dia berniat melunasinya." Lalu beliau membawakan hadits dari Ummul Mukminin Maimunah.

Dulu Maimunah ingin berhutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, "Jangan kamu lakukan itu!" Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah mengatakan, "Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di dunia". (HR. Ibnu Majah no. 2399)
Dari hadits ini ada pelajaran yang sangat berharga yaitu boleh saja kita berhutang, namun harus berniat untuk mengembalikannya. Perhatikanlah perkataan Maimunah di atas.
Juga terdapat hadits dari 'Abdullah bin Ja'far, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah." (HR. Ibnu Majah no. 2400)
Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam membayar hutang. Ketika dia mampu, dia langsung melunasinya atau melunasi sebagiannya jika dia tidak mampu melunasi seluruhnya. Sikap seperti inilah yang akan menimbulkan hubungan baik antara orang yang berhutang dan yang memberi hutangan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang." (HR. Bukhari no. 2393)
Ya Allah, lindungilah kami dari berbuat dosa dan beratnya hutang, mudahkanlah kami untuk melunasinya.
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu 'ala nabiyyiina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Yogyakarta, 6 Shofar 1430 H
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Muhammad Abduh Tuasikal

Dari jawaban yang kami terima diatas, kami berkesimpulan bahwa :

1. Untuk menggugah pihak-pihak yang punya kewajiban agar melunasi hutang-piutang ke Pindad, kitanya harus memberikan pencerahan kepada yang bersangkutan seperti apa yang dijawab dalam pertanyaan kami. Jadi orang yang ditugaskan oleh perusahaan untuk menagih (setahu kami ada tim penagih atau semacam debt collector yang ditugaskan) perlu melakukan pendekatan spiritual/rohani dulu kepada ybs tentang Bahaya Orang yang Enggan Melunasi Hutangnya.

2. Pendekatan spiritual/rohani ini perlu secara intens dilakukan guna menyadarkan ybs agar melunasi kewajibannya.

3. Kalau pendekatan ini juga tidak berhasil, lantas usaha apa lagi yang harus dilakukan ?.

Mungkin kita gebukin saja ya. Atau kita ancam dan maki-maki seperti kebanyakan petugas debt collector yang bertampang seram disaat menagih....atau ada cara lain nggak ya......

Tadinya sih sebelum tanggapan/masukan kami mendapat jawaban, bisa saja postingan pertama dapat kita gunakan dan amalkan agar hutang perusahaan kita yang kabarnya sudah mencapai ratusan M dapat lunas/dianggap lunas secepatnya.

Kalau keinginan itu bisa jadi kenyataan pasti akan sangat menguntungkan bagi kita semua. Untuk jajaran manajemen tidak lagi pusing untuk membayar cicilan pokoknya apalagi bunganya saja lebih dari 4M.

Dan bagi kita pekerja, dengan lunasnya/dianggap lunasnya hutang-hutang tersebut bisa saja akan meningkatkan kesejahteraan kita berupa kenaikan gaji atau jasprod (siapa tahu gaji kita dinaikkan 2x atau minimal 1x). Pasti semua setuju khan ????

Tapi setelah mendapat jawaban pada postingan kedua tentang : Bahaya Orang yang Enggan Melunasi Hutangnya, kaminya jadi bingung lagi nih. Atau mungkin ada rekan-rekan cakrawalaer yang bisa membantu memberikan solusi. Ditunggu komentar and tanggapannya ya bro......



Pilih Jujur atau Benar

Bertindak "jujur" belum tentu benar
Bertindak "benar" belum tentu jujur


Kedua kalimat diatas memang sering terjadi dan hal ini memang mengikuti hukum-hukum tertentu yang satu dengan lainnya berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan bisnis, etika kedokteran, cara memberi pelajaran pada anak, dan lain-lain semuanya mempunyai dasar hukum tertentu dan bukan berdasarkan kejujuran tetapi berdasarkan kebenaran.

Jujur adalah sifat yang memang harus kita miliki dan boleh dikatakan mutlak harus kita punyai. Sifat jujur boleh dikatakan setara dengan sifat-sifat lainnya seperti sifat berani, belas kasih, dan lain-lainnya.

Kalau seseorang dikatakan harus berani, lalu apakah orang tersebut harus berani dalam segala hal? Tentunya ada batas-batas tertentu dari keberanian orang tersebut, misalnya: orang tersebut berani dalam mengambil keputusan, akan tetapi saat ia diminta untuk mencoba "buggy jumping" atau mungkin diminta untuk menyanyi didepan umum maka orang tersebut akan tidak berani.

Lalu bagaimanakah ini: "Apakah keberanian itu harus bisa dilaksanakan 100%?"

Demikian pula halnya dengan "belas kasih", walaupun harus kita miliki namun saat kita menghadapi ular, harimau ataupun penjahat yang sangat mengancam diri kita, apakah kita harus melaksanakan belas kasih 100%?

Tentunya tidak dan inipun berlaku untuk kejujuran. Dalam berbisnis orang dituntut untuk jujur sehingga dipercaya orang.

Apakah benar kejujuran yang dituntut?.

Apakah bukan suatu tindakan yang benar yang dituntut?

Mungkin hanya salah kaprah orang meminta pihak lain untuk jujur dalam berbisnis. Dalam dunia bisnis sendiri ada hukum-hukum tertentu yang dipakai dan kalau dari prinsip "gunakan energi sesedikit mungkin untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya", hal ini akan sangat bertentangan dengan kejujuran, namun akan tetap dapat diterima bila seseorang menjalankannya dengan benar dan tidak menyakiti pihak-pihak lain.

Seorang anak jatuh dan orang tuanya spontan menyatakan "Oh, tidak apa-apa! Anak pintar, tidak sakit kok! Jangan nangis, yach!"

Sangat salah orang tua tersebut dalam menanggapi masalah tersebut, mungkin ada alternatif lain yang bisa kita gunakan misalnya "Oh, jatuh ya, mana yang sakit, sini diberi obat agar tidak sakit", dengan tanggapan yang demikian kita mendidik anak untuk mengerti suatu permasalahan, bahwa dia jatuh dan sakit dan perlu diobati dan kita tidak berbohong.

Bagaimana dengan kebenaran?

Kebenaran tidak dapat dibantah, harus dilaksanakan dengan mutlak. Seorang pedagang mengatakan tidak untung menjual barangnya, tentunya bisa dilihat pedagang tersebut tidak jujur karena bisa saja pedagang tersebut telah mendapatkan keuntungan atau mungkin dia telah mendapat bonus dari pabrik tetapi dia tidak mengutarakannya.

Namun hal ini tetap dibenarkan dalam berbisnis, jadi bisa dilaksanakan meskipun pedagang tersebut tidak jujur. Kecuali pedagang tersebut memalsukan barang yang asli dengan yang palsu atau barang lain yang kualitasnya lebih jelek dari barang sebenarnya, hal ini adalah tidak benar, sehingga salah bila dilaksanakan, maka kita harus melakukan sesuatu yang benar.

Nah dari uraian diatas ada pertanyaan yang perlu kita jawab : Untuk mengejar kesempurnaan apakah kita bisa tidak berbohong?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita setarakan dulu istilah "berbohong" disini sama dengan "tidak jujur tetapi untuk kebaikan".

Bila hal ini kita sepakati dan memahaminya, maka tidak masalah kita berbohong, karena kita masih berpijak pada kebenaran.

Contoh-contoh konkrit yang kita bisa lihat misalnya:

  • Seorang teman setelah membeli daging, dia menyimpan uangnya bersama daging tersebut dalam tas plastik, dan menyisakan sedikit uang disaku, diperjalanan dalam kendaraan umum dia ditodong oleh penjahat dan dimintai uang, dia mengeluarkan uangnya dari sakunya yang hanya sedikit dan memberikannya pada penjahat tersebut dan mengatakan dia tidak punya uang, bahkan dia mengatakan dia perlu ongkos untuk pulang pada penjahat tersebut, yang akhirnya dia diberi beberapa ribu untuk ongkos (Wah, teman kita tersebut telah berbohong dua kali).
  • Kita menyumbang untuk amal, ketika ditanya siapa yang menyumbang, kita tidak mengaku karena kita tahu amal tidak perlu di gembar-gemborkan, inipun kita berbohong.
Kedua contoh tersebut diatas adalah tindakan yang benar walaupun kita tidak jujur, maka tidak masalah jika kita melakukannya.
Nah, selanjutnya jika kita menemukan sesuatu kebohongan yang sebenarnya harus dijawab dengan kebenaran, apakah kita akan salah dan dikatakan tidak jujur jika menyampaikan hal yang bertolak belakang dengan kebenaran tersebut ????? (JPS).

Selasa, 05 Januari 2010

Kanker , pengobatan dan pencegahanya

Dalam kondisi darah dengan pH basa, sel kanker tak bisa tumbuh, ataupun
berkembang.
Ada beberapa kasus yang terjadi dan sangat penting. Mohon baca dengan
sabar dan sampaikan kasus tersebut kepada orang lain. Jika anda sudah
membaca, ulangi baca kembali, terutama menu berkaitan dengan makanan yang
ber pH asam dan ber pH basa. Bacalah beberapa kali supaya bisa mengingat
menu makanan tersebut. Sekali lagi mohon baca dengan penuh sabar. Ini sangat
bermanfaat untuk kesehatan Anda sendiri dan juga keluarg.

30 tahun yang lalu, Mr. Zhang berkerja di Departemen Penjualan Umum, PT.
Taipei Brewery. Beliau telah mengikuti Ujian Seleksi untuk melanjutkan
pendidikan di luar negeri, dan beliau lulus dengan nilai tertinggi. Kasihan
sebelum beliau berangkat dilakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit
umum dan ditemukan tumor ganas di dalam paru-parunya, sebesar kepalan tangan
seorang anak. Dengan demikian, harapan melanjutkan pendidikan di luar negeri
pupus.

Mr. Zhang merasa sangat kecewa. Dia menduga bahwa hasil pemeriksaan itu
mungkin bisa salah. Jadi dia lalu pergi ke rumah sakit lain untuk
memeriksakan kembali tetapi hasil pemeriksaan kali ini pun positif juga.
Maka Mr. Zhang, yang masih muda, putus harapan setelah dikonfirmasi bahwa
dia benar-benar terkena penyakit kanker paru-paru. Dia pun menelpon beberapa
kali kepada Mr. Wei, teman sekelasnya, yang bertugas sebagai sekretaris
Walikota Daerah Huangsun, Pemerintah Wilayah Taidong.

Setelah mendengar berita sedih dari Mr. Zhang, kemudian Mr. Wei pun
langsung berangkat ke Taipei pada hari minggu menemuinya. Mr. Zhang, dengan
putus harapan dan sangat pesimis, memberitahukan Mr. Wei hal penyakit yang
buruk itu dengan panjang lebar, dan meminta temannya membantu mengurus
hal-hal pribadinya jika dia meninggal dunia. Mr. Wei lalu teringat teman
baiknya, Dr. Lu, yang memimpin Rumah Sakit Maijie pada tahun 1949-55. Beliau
adalah seorang peneliti dan spesialis penyakit kanker.

Dia minta Mr. Zhang menjumpai Dr. Lu untuk perobatan dengan segera. Pada
awalnya Mr. Zhang tidak mau berkonsultasi dengan dokter lagi karena hasil
pemeriksaan baru akan menambah kesengsaraan untuknya. Tetapi kata Mr. Wei
sudah buat janji dengan Dr. Lu. Jadi Mr. Zhang pun merasa wajib menemui
Dr.Lu didampingi Mr. Wei.

Waktu bertemu, Dr. Lu berkata,"Mr. Wei adalah teman baik saya. Boleh
dikatakan perkenalan ini merupakan satu pertemuan yang sangat baik. Saya mau
bertanya kenapa penyakit kanker adalah yang mematikan?" Mr. Zhang dan Mr.Wei
tidak bisa menjawab.

Dr. Lu menjelaskan," Sampai saat ini cuma ada 2 cara digunakan untuk
mengobati penyakit kanker. Yang pertama harus menghilangkan
(mematikan) bibit penyakit kanker. Yang kedua meningkatkan kekebalan
tubuh terhadap penyakit kanker. Walaupun Cobalt 60 atau obat-obatan lain
digunakan, mengherankan sekali, sebelum sel kanker mati, obat-obatan itu
terlebih dahulu mematikan sel yang sehat.
Kemudian apapun gizi atau suplemen yang dimakan, sel kanker dengan cepat
mengabsorsi gizi atau suplemen tersebut sebelum sel sehat mengabsorsinya.
Ini mengakibatkan sel kanker berkembang cepat dalam tubuh. Dengan demikian,
boleh dikatakan kedua cara pengobatan ini akan gagal dan menyebabkan
kematian."

Dr. Lu meneruskan,"Manusia adalah makhluk yang paling cerdas dan telah
sukses mengantar angkasawan ke bulan. Kenapa tidak ada seorang pun yang
bertanya kedua cara pengobatan penyakit kanker tersebut yang gagal dan
menyebabkan kematian dan tidak mengusahakan dengan cara pengobatan yang ke
3 ? Waktu saya buat penelitian klinis di Rumah Sakit Majie, ada banyak
kesempatan untuk saya bekerja sama dengan kolega yang sering membantu saya.
Pendapat saya dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa darah pasien kanker
menunjukkan 100% pH nya asam.

Ternyata rahib dan rubiah budda yang tinggal dilingkungan alam dan hanya
makan sayur selama hidupnya, darah mereka rata-rata dalam kondisi darah
ber pH basa yang rendah dan tidak ada satu pun diantara mereka dideteksi
penyakit kanker. Dengan demikian, saya berani berpendapat dalam kondisi
darah ber pH basa yang rendah, sel kanker tidak akan tumbuh atau pun
berkembang.

Mr. Zhang, saya sarankan bahwa mulai sekarang kamu mengurangi makanan
daging dan mengkonsumsi makanan sayur-sayuran. Kamu bisa makan ganggang
hijau dan sup kenari. Mengubah kondisi tubuh dan mencoba serius cara
hidup didalam lingkungan alam. Jika kamu akan hidup dalam 5 tahun ini, kamu
sudah aman. Kamu akan bernasib baik."

Mr. Zhang mengikuti nasehat Dr. Lu dengan serius untuk merubah kebiasaan
pola makan. Setiap hari dia makan ganggang hijau, minum sup kenari dan
membuat dia optimis melakukan olahraga yang cukup. Satu tahun kemudian, dia
melakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit yang sama. Dari hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor kanker tidak bertambah besar tetapi
semakin mengecil. Ini adalah satu keajaiban untuk staff rumah sakit yang
memeriksa dia. Lima tahun kemudian, tumor kanker hampir hilang seluruhnya.
Sekarang sudah hampir 40 tahun, kesehatan Mr. Zhang benar-benar sudah normal
dan kehidupannya sangat menyenangkan.

Setelah kasus Mr. Zhang, Pak Chen Tianshou, seorang mantan Kapala
Admintrasi Umum di Rumah Sakit Provinsi Taidong, juga didiagnosa terkena
penyakit kanker paru-paru. Saat diketahui Mr. Wei, dia menceritakan kepada
Pak Chen apa yang terjadi kepada Mr. Zhang. Pak Chen pun mengikuti
rekomendasi Dr. Lu untuk merubah pola makan sama seperti yang dilakukan oleh
Mr. Zhang. Dan akhirnya, Pak Chen pun sembuh dari penyakit kanker.

Pada saat itu, Dr. Lu dan keluarganya sudah migrasi ke Amerika. Waktu dia
pulang ke Taiwan dan bertemu Mr. Wei, diberitahkan kabar kesembuhan Mr Zhang
dan Pak Chen. Mr. Wei mengusulkan kepada Dr. Lu supaya Mr. Zhang dan Pak
Chen melapor sendiri tentang kesembuhannya. Diharap Dr. Lu bisa menerbitkan
satu pelaporan mengenai metode penyembuhan penyakit kanker dengan merubah
pola makan.

Dengan rendah hati, Dr. Lu menjawab," Saya sudah usia tua dan tidak ada
catatan klinis dua kasus ini. Beritahukan aja kepada teman-teman dan
famili,dan jika mereka setuju, mereka dapat menyampaikan juga kepada orang
lain."

Darah orang sehat dinyatakan dangan ber pH basa yang rendah, yaitu
pHnya 7.35 – 7.45 Darah bayi juga begitu, dalam kondisi ber pH basa yang
rendah. Dengan bertambahnya usia, maka orang dewasa darahnya menjadi lebih
ber pH asam tinggi secara alami.

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap sample darah 600 orang pasien
penyakit kanker, sebanyak 85% diantara mereka menunjukkan ber pH asam yang
tinggi. Bagaimana menjaga darah yang ber pH basa rendah adalah langkah yang
pertama untuk menghindari penyakit kanker.

Kondisi darah ber pH asam mengambarkan hal-hal berikut :
1. Kulit tidak bersinar.
2. Penyakit kaki karena kutu air.
3. Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik
bis.
4. Setelah naik turun tangga terengah-engah.
5. Gemuk dengan perut buncit.
6. Lamban bergerak dan lesu.

Mengapa kondisi darah dalam tubuh bisa berubah menjadi ber pH asam ?

1. Terlalu banyak meminum susu dan memakan mentega dan keju.
a) Daging, makanan seperti susu, mentega, keju, telur, daging sapi, daging
babi asin, dll adalah makanan yang ber pH asam.
b) Terlalu banyak makanan ber pH asam akan menyebabkan pH darah asam dan
kental, sehingga peredaran darah tidak lancar ke ujung pembuluh darah,
mengakibatkan kaki/lutut dingin, bahu berat dan susah tidur.

2. Kehidupan tidak teratur menyebabkan kondisi pisik tubuh dengan darah ber
pH Asam.
a) Kehidupan tidak teratur menyebabkan tekanan terhadap pisik dan mental.
b) Menurut statistik, orang yang tidur larut malam kemungkinannya mengalami
penyakit kanker 5 kali lebih besar dibanding dengan orang yang
tidur tepat waktu.
c) Manusia pada dasarnya adalah hidup secara teratur di dunia ini. Tidak
boleh mengakumulasi tidur dalam waktu yang lama dan memakan makanan dalam
jumlah yang banyak dan tidak mungkin hidup menantang ritme alam.
d) Organ-organ dalam tubuh manusia dikontrol oleh syaraf autonomi. Pada
siang hari adalah aktivitas utama dari syaraf simpatik dan pada waktu
malam hanya syaraf para-simpatik yang berfungsi. Jika aturan ini terganggu
dan diputarbalikkan, maka akan menghadapi semua jenis penyakit.

3. Tensi naik mengakibatkan emosi.
a) Tekanan sosial.
b) Tekanan mental atau yang berkaitan dengan pekerjaan.
c) Untuk orang yang menderita tekanan mental, kemungkinan bisa
mengakibatkan kematian. Ini adalah sindrom fungsi korteks adrenalin tidak
sempurna.

4. Tekanan pisik.
a) Sebelum operasi, perlu memeriksa apakah korteks ginjal berfungsi secara
normal. Jika korteks adrenalin bocor atau tekanan yang diakibatkan oleh
operasi melebihi kemampuan korteks adrenalin maka akan mengakibatkan
kematian atau dampak yang berlawanan.
b) Jika muka pasien gembung, perlu menanyakan secara rinci kepada pasien
riwayat penyakitnya dan status pengobatannya. Untuk pasien yang dalam
pengobatan hormon korteks adrenalin, perawatan ekstra perlu diperhatikan
ketika menjalani perawatan akupunctur.
c) Menghindari tekanan oleh karena terlalu capek bekerja atau berolahraga,
atau pun bermain judi dan menyetir sepanjang malam, dll.

Lampiran: Bahan makanan yang ber pH asam/basa :

1. Makanan yang ber pH asam tinggi : kuning telur, keju, roti manis,
telur, ikan, minyak ikan, dll.

2. Makanan yang ber pH asam sedang : daging (paha) babi yang diasinkan
(ham), daging babi yang diasin dan dikukus (bacon), daging ayam, ikan,
cumi-cumi, daging babi, belut, daging sapi, roti, gandum, mentega, daging
kuda.

3. Makanan yang ber pH asam rendah : nasi putih, kacang, tahu goreng,
rumput laut, etc.

4. Makanan yang ber pH basa rendah : kacang merah, lobak, apel, sayur kubis
atau kol, bawang, tahu, dll.

5. Makanan yang ber pH basa sedang: lobak kering, kacang kedele,
wartel, tomat, pisang, jeruk, labu, buah delima, putih telur, prem kering,
jeruk, limun,bayam, etc

6. Makanan yang ber pH basa tinggi : buah anggur, daun teh, minuman
anggur, taoge laut, ganggang laut, dll. Khususnya jenis ganggang hijau
mengandung banyak zat hijau daun (chlorophyl) sebagai makanan kesehatan yang
sangat baik dan ber pH basa tinggi. Jangan terlalu banyak minum teh tetapi
sebaiknya minumlah teh pada pagi hari.